Meditasi


Selasa, 04 Mei 2010

Pelajaran Berharga Dari Tamu Ibuku

"Assalamu'alaikum" begitu nenek yg kira-kira berusia +90an itu mengucap salam pas di samping kamar saya, karna di luar sepi, bergegas saya keluar dan menyilahkannya duduk, selang 10 menit Ibu saya keluar menemuinya dengan logat bahasa madura "empean nyih...?" sambil senyum-senyum nenek tadi menjawab "engghi", terjadilah dialog panjang dan saya kembali berkutat melanjutkan kegiatan yang sempat di tinggal tadi, sekitar 25 menit berlalu tiba-tiba ada dialog yang tiba-tiba ditangkap telinga saya dan nada perbincangan tadi berubah menjadi dialog yang mengiba, dan saya mulai mencermati dari balik dinding kamar yang pas bersebelahan dengan tempat dimana nenek itu dipersilahkan duduk, "du......empean ma'ta'melleh bheih aeng mon pon ta'koat nyello" begitu Ibu saya bilang" ternyata nenek tadi menceritakan kesulitannya mendapatkan air untuk berwudu' karna harus menimba di sumur, sedang kondisi fisiknya sudah tidak mampu, selain nenek itu menderita ambein akut yang mengharuskan dia bolak balik kamar mandi. Nenek tadi menjawab " du nyih....napah seekabellieh, mon sabulen majer Rp. 15.000, eka'dimmah guleh olleyah obeng?" tiba-tiba hati kecil saya menjerit dengan uang Rp. 15.000 ribu yang nenek tadi sebutkan dan nominal itu sangat sulit ia dapatkan pun untuk pembayaran/bulan.

Sampai sekarang saya masih terngiang-ngiang dengan kisah nenek tadi, saya merasa orang yang sama sekali tidak bersyukur atas keberadaan saya yang selalu merasa "kurang", yang selalu mengeluh dengan ketidak puasan kenyataan hidup.

Dari ini saya belajar bagaimana harusnya saya hidup di roda kehidupan yang sesungguhnya.

Kamus:
empean nyih...? : ibukah...?
engghi : ia saya
empean ma'ta'melleh bheih aeng mon pon ta'koat nyello! : mengapa ibu gak beli saja kalo butuh air, biar gak usah nimba!
nyih=nyai : sebutan untuk org yang lebih di hormati
napah seekabellieh, mon sabulen majer Rp. 15.000, eka'dimmah guleh olleyah obeng? : Mo di beli pake' apa klo 1 bilan bayarnya harus Rp. 15.000, mo dapet uang dari mana

Tuhan, aku selalu merinduMu

Selamat pagi diriku
perjalanan hari ini mari qta rangkai lebih baik
seperti semalam Tuhan ingatkannya
sadari dan bergegaslah beranjak
untuk hari ini yang bernama "sisa waktu"
sebelum menjadi kilat
atau bahkan sama sekali hari ini pudar tanpa kasat

selamat pagi diriku
tatalah di hatimu
tentang indah hari ini
seperti rindumu yang tak pernah
bosan mengerang rindukanNya

tuhan!!!
sungguh aku selalu merinduMu

* )Ovie.04Mei2010.08.36wib