Meditasi


Minggu, 21 April 2013

Menjadi Tamu Allah #2

Pagi Didepan Masjid Nabawi

karna sepi menunggu payung terbuka semua, santai dulu laah sambil duha

jalan pintas menuju "Raudhah" pergi dipagi hari lebih lenggang dari pada malam hari

saat tour mengelilingi Kampung Nabi diseitar Masjid Nabawi

Kurma setengah matang ini bisa dibeli didepan masjid quba, fresh!!!

Kebun kurma Madinah

percetakan al_Qur'an Madinah dengan semua terjemahan bahasa dunia termasuk Korea

pulang dari tour makan kurma setengah matang, nyuusss dingin seger


Air Zam-zam dimadinah terbatas dan hanya ada didalam Masjid Nabawi, karna dikirim dari Makkah. 

cemilan selanjutnya

Transit di Brunai alhamdulillah jalan-jalan dulu dehh ^^

sebelum tidur pose dulu aahh, karna akan menempuh perjalanan 12jam nihh.... xoxoxoxo

cemilan di pesawat

cemilan + nasi sesuka kita aja mau yang mana, servicenya okke!!

ini juga service, diambil aja buat di foto2 hahahha, abis maleess makannya kebanyakan servicenya

nih mapnya begini di dinding kabin

tiba di Jeddah..pose-pose dulu walau lumayan lelah tapi bahagia

didepan masjid Abu Bakar  as-Shiddiq

waktu jalan-jalan di kampung Nabi, ketemu bule muslim dari Iran, foto deehh kita :)

abis jalan-jalan keliling kampung Nabi, abah gak ikut di hotel aja, jadi guide kita Ummi deh...., love U mom :*

dipercetakan al-quran nih...., yang boleh masuk cowok2nya, kalo qta hanya lihat museumnya aja

Ovie, Ummi, Yana, foto di depan makam Baqi' makan para pejuang disamping masjid Nabawi

dari Madinah menuju makkah, qta niat umroh di BIR ALI

ini masih pagi sekitar jam10am, tapi panasnya subhanallah, hidung dan bibir berdarah biasalah.... :)

Jabal rahmah, banyak titipan doa jiuga disini  ^^

udah sampe di atas Jabal Rahman, viewnya cantik, pose dulu deehh ^^

setelah melaksanakan sa;ie, tahallul disini di bukit marwa, begini nih sekarang bukitnya :) udh ada didalam masjid

abis sholat dzuhur, jalan-jalan kelantai dua, ka'bah terlihat jauh sekali digambar, tapi dekat sekali kita lihat

abis subuhan ketemu orang Pakistan, foto dulu aahh sambil ngobrol sebisanya ^^

alhamdulillah....!! suasana ba'da isya' seperti ini nih....

dari kanan: Oot, Ovie, Yana

ini pas lagi di musieum, miniatur Makka dan Madinah cantik sekali

sumur Zam-zam

abah dan ponaannya, dibelakang yang arabic itu cucu abah, jadi kita sepupu bagaikan langit dan bumi yaa, hhahahhaha

ini didepan batu shofa pas kita mau memulai sa;ie

temen dari banglades ketemunya di masjid, beberapa kali ketemu dengan anak ini jadi akrab, ngomongnya bahasa inggris dia pinter, bahasa arab gak bisa ^^

view keramaian saat akan ibadah sholat maghrib, tapi ini masih jam5sore loowwh...

Menjadi Tamu Allah #1

21 April 2012 - 21 April 2013
365hari berlalu, kurang lebih demikian
syukur yang tak ada habisnya
saat mendapat kesempatan bertamu ke Baitullah
rasanya mimpi tapi ini sudah terjadi
menganggapnya keajaiban, bisa jadi memang ia

Bisa dibilang sangat terlambat saat usia saya yang di atas 25Tahun
baru merasakan puncak malu pada Allah
365hari yang lalu, yang saya baru sadar tentang kekerdilan diri
betapa saya bukan apa-apa di hadapanNya
saya meraba hati, mata, telinga tangan dan bahkan seluruh tubuh ini
Astahfirullah...... saya Hamba yang benar-benar kotor
tapi Allah menegurnya  dengan sangat lembut penuh kasih

channel Mekkah sering saya tonton begitu juga gambar-gambar tentang Tanah suci Makkah&Madinah
sangat tidak asing di pikiran dan penglihatan saya. ditambah lagi cerita orang-orang termasuk orang tua saya tentang kota Makkah dan Madinah yang selalu menjadi kerinduan di setiap jiwa muslim yang sudah pernah menjadi tamuNya. Berhasrat untuk menjadi tamu Allah sebenarnya sudah cukup lama, berdoa untuk bisa menginjakkan kaki di Tanah Haram adalah doa wajib yang rasanya seperti cemilan hingga saya tidak merasakan esensi dari doa yang saya baca.

Makkah dan Madinah tidak seperti yang digambar itu, magicnya tak bisa di ungkap dengan kata-kata
Makkah dan Madinah hanya bisa dinikmati Hat.

hingga tiba Allah tidak pernah berjanji, tapi inilah bukti kekuasaanNya, 1 tahun yang lalu tepatnya 21 April 2012, pesawat Royal Brunai menerbangkan kami dari Surabaya menuju Jeddah lalu 5 hari dimadinah, 10hari di Makkah dan 1 hari di Brunai. alhamdulillah Jatah tiket dari Allah untuk keluarga saya 5 orang yang terdiri dari (abah, Ummi, 2 sodara perempuan saya dan saya sendiri)

MADINAH AL-MUNAWWARAH
Perjalana Indonesia- Madinah kurang lebih 18jam dengan 12Jam transportasi darat dan 6jam transportasi darat (bus). Dini hari sekitar jam1am  waktu setempat kami baru tiba di hotel.bergegas istirahat untuk memulihkan tenaga, agar saat bertamu ke Masjid Nabawi, kami dalam keadaan segar bugar. Adzan pertama yang saya dengar dari Masjid Nabawi membangunkan istirahat yang ternyata sudah 2Jam lamanya, jam3.30am jalanan menuju Masjid Nabawi sudah ramai sekali. takjub melihat semua ini tak bisa dilukiskan dengan kata-kata, hanya kata "subhanallah dan alhamdulilah" yang saya punya, 2menit keluar dari pintu utama hotel, terlihat cahaya kemegahan Masjid Nabawi, Air mata tak terbendung lagi, saya berlari ingin segera Sampai, semakin dekat hati ini semakin terkoyak "ya Allah....alhamdulillah ala kulli hall....terimakasih atas kesempatan ini" hati saya meronta, rasanya ingin ambruk saja.

Pintu masuk Masjid sesak sekali, kita semua berbondong-bondong antre. kaki saya tak lagi merasa menginjak lantai Masjid hingga terdorong masuk kedalamnya "Subhanlaah....Allahu akbar, Assalamualaika ya Rasulullah" saya segera menunaikan sholat tahiyyatal masjid, dari mulai suasana baru, dengan banyak model orang beribadah, masjid dg AC yang sangat dingin, suara isak tangis bayi dan dewasa, lantunan ayat al-quran semua menjadi irama di dalam masjid yang kedengarannya syahdu. saya menikmati semua ini, saya tak tau apa yang saya baca dalam sholat sunnah sepanjang menunggu waktu subuh, saya hanya menangis saja sejadi-jadinya, energi di masjid Nabawi luar biasa mencabik-cabik jiwa saya. inilah kali pertama saya malu pada Allah...., betapa kecintaanNya yang selalu saya balas dengan tuba, betapa perjuangan Nabi Muhammad dan para sahabat benar-benar mulya. hingga akhirnya saya bisa menikmati kemenangan ini.

Raudlah (Rumah dan sekaligus makam Nabi Muhammad)
Raudlah berada di dalam masjid Nabawi, untuk bisa tiba di Raudlah lumayan susah bagi yang datang berombong (bersama banyak jamaah) karna saya kenal dengan mukimin jadi saya ke Raudlah secara individu dengan Guide mukimin tadi, kami di beri jalan pintas untuk bisa segera sampai ketempat tersebut, karna kalo tidak dengan cara itu, bisa antre minimal 3-7jam.

Secara bahasa, “Raudhah” berarti taman. Raudhah merupakan salah satu ruangan di Masjid Nabawi yang banyak dimasuki jamaah untuk memanjatkan doa. Ia terletak di antara kamar Nabi dan mimbar untuk berdakwah.  Luas Raudhah dari arah Timur ke Barat sepanjang 22 m dan dari Utara ke Selatan sepanjang 15 m . Luasnya yang hanya 144 meter persegi tak sebanding dengan jutaan jamaah yang berebut ingin masuk ke sana.
Jamaah haji atau umroh yang berada di Madinah, biasanya akan menyempatkan berdoa di Raudhah. Tempat ini tak pernah sepi, menjadi tempat yang paling afdhal untuk memanjatkan doa. 
seperti sabda Rasulullah Saw, “Antara rumahku dengan mimbarku adalah Raudhah di antara taman-taman surga” (HR. Bukhari no. 1196) .
Para ahli hadits menafsirkan taman surga sebagai tempat Allah SWT menurunkan rahmat dan kebahagian-Nya karena dilakukan zikir serta pemujaan kepada Allah SWT. 
di dalam masjid yang dinamakan Raudhah ini ditandai tiang-tiang putih dengan ornamen kaligrafi yang khas dan juga karpet warna hijau yang menutup lantainya. Warna karpet ini berbeda dengan warna karpet Masjid Nabawi yang semuanya berwarna merah.   

Pesan banyak orang sebelum saya berangkat melaksanakan Ibadah Umroh yaitu menitipkan doa di Raudlah saat di Madinah dan di Multazam saat di Mekkah, karna dua tempat inilah yang paling afdal untuk memanjatkan doa. Ziaroh ke Raudlah tidak bebas untuk jamaah perempuan, karna ada jam-jam khusus. berbeda dengan jamaah laki-laki, mereka bisa bebas iktikaf di raudlah kapan saja.

1 jalan berhasil di lewati, antrean besar menuju Raudlah bisa kita pangkas. perjuangan belum berakhir disinikarna bisa masuk ketitik inti Raudlah butuh perjuangan yang lebih ekstra lagi, karna jika tidak, kita akan habis terinjak atau di seret askar-askar penjaga Raudlah.

Raudlah Taman Syurga yang lagi-lagi saya tidak tahu membahasakannya. ditempat ini saya hidmat berdoa, meluapkan segala hal yang mengganjal diHati, rasanya saya sedang curhat dengan Baginda Nabi Muhammad SAW.  saya sempatkan sholat di Karpet hijau sebagai tanda batas "raudlah" melalui perjuangan yang hampir melahap nyawa. disaat-saat genting begini saya hanya bisa menyebut lafadz "Allah" tapi pertolonganNya sungguh amat cepat, subhanallah!! disaat saya berada di titik lemah, tiba-tiba orang besar tinggi menyeret saya dan bilang "shollu" saya terkejut dan menangis sejadi-jadinya "allahu akbar" dosa-dosa ini seperti tampil satu-satu di ingatan saya. pertolongan Allah sungguh dashsyat. pada hambanya walau berlumur dosa ini.

benar firmanNya:
# ingatlah kamu kepadaKu, niscaya Aku ingat (pula) kepadamu (dengan memberikan rahmat dan peng-ampunan). Dan bersyukurlah kepada-Ku, serta jangan ingkar (pada nikmat-Ku)". (Al-Baqarah, 2:152).
#"Dan sebutlah (nama) Tuhanmu dalam hatimu dengan merendahkan diri dan rasa takut (pada siksaanNya), serta tidak mengeraskan suara, di pagi dan sore hari. Dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang lalai". (Al-Araaf, 7:205).

5 Hari berlalu dan alhamdulillah banyak tempat sejarah yang bisa saya kunjungin disekitar Masjid Nabawi dan Kota Madinah termasuk tempat pembuatan al-Qur'an kita datangi. dan saatnya saya menempuh perjalanan menuju Mekkah, belum jauh  dan keluar dari kota Madinah, kerinduan ini muncul, suasana kota yang manis, payung-payung raksasa yang saat siang hari seperti bunga dan dimalam hari seperti menara, subhanallah kerinduan semacam ini kemana akan dijumpai lagi. rindu berdempet sholat dengan seluruh Ummat muslim didunia, dengan berbagai macam cara ibadahanya, serta aroma-aroma khas dari tubuh mereka, ternyata semua ini kenangan yang menjadi kerinduan yang pekat.

MAKKAH
saat Tiba di Madinah waktu itu dini hari, begitu juga saat tiba di Makkah. walau lelah, kami tiba di Makkah bergegas bersuci di kamar dihotel lalu berangkat ke Masjidil Haram, kurang lebih 15menit perjalanan dari hotel ke Masjid. Alhamdulillah tidak terlalu jauh.

jam12.15am berdesakan dengan para jamaah, hati ini bergejolak, penasaran dimana letak ka'bah, megahnya masjid, ribuan orang sa'ie membuat bulu kuduk merinding.
kami berlima terus beriringan, kita semua menikmati kecamuk hati masing-masing. kami turun dari pintu Babus Salam, jelas walau masih merasa mimpi  Ka'bah sedang dikelilingi jutaan manusia. "Labbaika Allahumma Labbaik, Labbaikala syarikala" dari kejauhan kami melambai tangan. abah menyuruh kita segera turun dari tangga masjid untuk segera melaksanakan thawaf untuk kali pertama, untuk yang kesekian kalinya airmata ini tak ada ujungnya, sehabis thawaf dan melakukan sholat sunnah, kami segera menuju bukit shafa dan marwa untuk melaksanakan sa'ie. disini rasanya lelahnya luar biasa. berkali-kali disetiap pemberhentian kran air zam-zam saya selalu mampir untuk sekedar minum dan mencuci muka. sangat membantu mengobati lelah yang rasanya tak bisa ditahan lagi.

Dari hari pertama setiap kali melaksanakan Thawaf, saya selalu berusaha mendekat pada "hajar Aswad" tapi berkali-kali pula tidak berhasil  menciumnya. bahkan setiap di Mizab (pancoran emas) tempat mustajabnya doa setelah multazam yang banyak dijejeli manusia. saya selalu berdoa "semoga terjawabkan doa-doa dan diberi kemudahan mencium hajar Aswad"

7Hari di Makkah saya belum juga berhasil mencium Hajar aswad, saya yakin bisa walau entah kapan walau saya mulai pesimis :).
selepas thawaf wada' saya tak langsung pulang, masih menikmati detik-detik terakhir di depan Baitullah, tertarik saya mencoba untuk yang terakhir kalinya, siapa tau keberuntungan itu ada. saya bergeser mengikuti langkah-langkah orang thawaf, saya pegang dinding multazam, maqam ibrahim, hijir ismail, dan rukun yamani, saya mengikuti jalur samping nempel ka'bah, semakin dekat dengan hajar aswad, kekuatan mulai harus kerahkan, doa tak putus dan usaha mengiringinya. melihat nenek didepan saya berusaha sekuat tenaga, saya semakin semangat walau nafas rasanya sudah mulai tinggal 70%, saya terus mengumandangkan "Allahu Akbar" saya pasrah dan berkata dalam hati "ya Allah...jika usaha ini mengantarkan saya pada Kematian, saya ikhlas, izinkan saya mencium hajar AswadMu sebelum Engkau Memanggilku selamanya" semakin dekat Hajar aswad rasanya Nafas ini sudah mulai hilang, hanya asma Allah satu-satunya kata yg bisa saya keluarkan, untuk berkata "tolong" saja saya sudah kehabisan tenaga, tapi saya terus berusaha, berdesak dan entah kenapa, anak laki-laki gagah dari nenek yang didepan saya memasukkan saya kebawah lengannya dan melindungi saya hingga akhirnya saya benar-benar bisa mencium hajar Aswad tersebut setelah nenek itu tapi tak berhenti disini, karna setelah saya berhasil mencium Hajar Aswad saya terjebak keluar dari lingkaran orang-orang itu , tergencet cukup lama terbentur batu mermer di sekitar hajar aswad, melafadzkan Asma Allah hanya dihati. dengan kondisi benar-benar lemah saya mencoba mengmpulkan kekuatan untuk menyeruakkan lafadz Allah dengan lantang. sungguh hanya DIA sebaik-baik penolong. hingga ntah bahaimana saya akhirnya bisa keluar dari lingkaran jebakan itu.

lunglai, di depan ka'bah searah dengan multazam saya terus panjatkan syukur, banyak hal yang saya sampaikan padaNya sebelum saya benar-benar meninggalkan kota Makkah ini. hingga kekuatan saya mulai pulih, saya segera berwudu' Air Zam-zam untuk yg terakhir kalinya.

Makkah dan Madinah tempat desak-desakan paling indah dan selalu saya rindukan, kedamaian, keindahan dan berhambur rizki dariNya sungguh tak ada jeda.  di Kota ini saya banyak belajar, saya banyak dipaksa berfikir, saya disadarkan hsebagai amba yang benar-benar kerdil

10 Hari dimakkah melaksanakan beberapa kali Umroh silaturrahim kerumah keluarga, kerabat dan handaitaulan.
saatnya kembali ketanah Air, berjumpa dengan orang-orang terindah, seburuk apapun "Indonesia itulah Tumpah darahku".akan selalu menjadi kerinduan.

pada Allah pinta ini masih sama, mohon kuatkan Iman, bimbing menuju kebaikan, perkenankan kembali segera menjadi tamu di rumahNya.
Niat, doa dan Usaha benar-benar tak bisa dipisahkan untuk sebuah pencapaian harapan

[Allah tidak kemana-mana tapi Allah dimana-mana, Allah tak pernah mengecewakan kita, Allah tak pernah berjanji. tapi segala kebaikan apapun yang kita pinta, semua ada jalannya menuju ijabah. dan segala bentuk pinta menuju kebaikan jangan pernah ragu, yakinkan Allah seindah-indah tempat pengaduan]

[Allah.....1 tahun berlalu, terimakasih atas kesempatan yang luar biasa indahnya ini]

#foto-foto seputar perjalan ibadah Umroh akan di pos pada bagian selanjutnya "Menjadi Tamu Allah #2"