Meditasi


Jumat, 12 September 2014

Dia Belum Mati




 
Semogalah bukan keegoisan yang menggerakkan rasa ini
ketika cinta yang kucipta dengan racikan terbaik
masihlah hambar rasanya bahkan muncul bagian-bagian pahit
yang tak kutemukan muasalnya

Harus berfikir keras sekuat apalagi agar tumpul ingatan ini
merasakan cinta sendiri, merasakan sakit sendiri
bahagia sendiri, resah sendiri bahkan bertanya-tanya sendiri
padahal dia belum mati
atau memang hanya akulah pemilik rasa itu
hingga harus menanggungnya sendiri
lalu siapa wujud harapan yang sering menyelinap dan menjadi energi

ada saat aku terpuruk dengan keadaan yang mengepungku
yang kuat simpulnya dengan ujung yang hingga detik ini tak jua kutemukan

setiap lelah berdebat dengan kecamuk
berdamailah rasaku dan dengan sendirinya rasa itu mencair
tetesan-tetesan perih yang mengalir kunikmati sangat dalam
berbaurlah ia dengan air mata
kuraba hati dan kuingat kembali bait-bait doa yang tak pernah punah
dan bahkan tak akan pernah kurubah apapun jawaban Tuhan atas itu
aku ikhlas, aku siap, aku kuat. janjiku dalam hening

Ikhlas dengan situasi pelik ini adalah saat aku seperti baru bangun dari tidur panjang
jiwa dan raga seperti tak menyatu bahkan setiap hembusan nafas yang berat
terbang tak berjejak dan aku merasa damai dalam seindah-indah pasrah

ini aku
tidak sedang menceritakan masa lalu
tidak pula sedang mengingat kenangan
aku masih menjaga rasa ini
dan masih melalui hari-hari denganya
karna DIA BELUM MATI

*goeboexterakhierq I believe! Allah will not make me sad prolonged.
[tak ada yang sia-sia, mari berjuang untuk cinta] ^^ #MyBest ❤ 's Mine and who's yours? (^▽^)